Wednesday 6 March 2013

Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Malaysia

1. Sistem pendidikan Indonesia
Sistem Pendidikan nasional Indonesia terdiri dari tiga jenis pendidikan, yaitu:
a.       Pendidikan umum memprioritaskan perluasan pengetahuan umum dan perbaikan keterampilan siswa. Spesialisasi pendidikan dibutuhkan dikelas 12.
b.       Pendidikan vokasional mempersipkan siswa dalam mempersipkan sejumlah keterampilan vokasional yang dibutuhkan para pekerja.
c.       Pendidikan berkebutuhan khusus memberikan keterampilan dan kemampuan penting bagi siswa dengan keterbatas fisik dan mental
d.    Pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan kemampuan yang dibutukan sebagai persiapan sebagai calon pegawai negeri sipil departemen pemerintahtan dan non departemen.
e.    Pendidikan agama mempersiapkan siswa untuk berperan yang menuntut pengetahuan khusus tentang agama dan pelajaran yang terkait.
f.      Pendidikan yang berorientasi akademik berfokus kepada perbaikan penguasaan sain
g.    Pendidikan professional mempersiapkan siswa untuk menguasai spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan.

2. Jenjang Pendidikan
Sistem pendidikan formal terdiri dari beberapa jenjang pendidian, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan pra sekolah juga termasuk didalam sistem pendidikan nasional Indonesia.

Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah bertujuan menstimulasi pertumbuhan fisik dan mental siswa diluar keluarga sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar. Tujuan pendidikan pra sekolah adalah memberikan dasar pertumbuhan dan perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, keterampilan dan inisiatif. Tipe-tipe penddikan pra sekolah yang ada adalah taman kanak-kanak dan kelompok bermain. Taman kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan dasar sedangkan kelompok bermain berada diluar system persekolahan. Pendidikan pra sekolah diberikan kepada anak dari usia 4 sampai dengan 6 tahun yang mempunyai masa pendidikan satu atau dua tahun pendidikan, sedangkan kelompok bermain diikuti oleh anak-anak yang berusia dibawh tiga tahun.

Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan dasar dari pendidikan Sembilan tahun, yang terdiri dari enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama. Tujuan dari pendidikan dasar adalah untuk memberikan siswa ketermapilan dasar untuk mengembangkan diri mereka sendiri sebgai individu, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota mahluk hidup, demikan juga untuk melanjutkan studi mereka ke sekolah menengah.
Sekolah dasar (SD) menyelanggarakan program pendidikan enam tahun.hal ini terdiri dari dua tipe pendidikan yang berbeda, yaitu sekolah dasar umum dan sekolah dasar bagi anak cacat. (SDLB)
Program pendidikan sekolah menengah pertama berlangsung selama tiga tahun setelah eman tahun pendidikan dasar. Seperti juga di sekolah dasar, sekolah menegah pertama terdiri dari sekolah menengah pertama umum dan sekolah menegah pertama bagi anak cacat. (SMPLB).
Selain itu juga ada sekolah dasar islam yang dilaksanakan oleh kementerian agama. dasar Sekolah dasar islam (Madrasah Ibtidaiyah atau MI) sama dengan sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama islam (Madrasah tsanawiyah atau MTs) yang sama dengan sekolah menegah pertama (SMP).
Muatan kurikulum skolah dasar terdiri dari Pancasila, agama, pendidikan kewarga negaraan, bahasa Indoneisa, membaca dan menulis, matematika, aritmatika, sain dan teknologi, geografi, sejarah nasional dan dunia, kerajinan tangan dan seni, pendidikan kesehatan jasmani, menggambar, bahasa Inggris dan muatan local. Kesemua itu bukan nama mata pelajaran, tetapi hanya istilah dalam hal pembelajaran yang membebtuk kepribadian dan elemen kemampuan yang diajarkan dan ditingngkatkan melalui pendidikan dasar.

Pendidikan Menengah
Jenis pendidikan menengah adalah sekolah menengah umum, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah agama, sekolah menegha kedinasan. Sekolah menengah umum memberikan prioritas untuk memperluas pengetahuan dan mengembangkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan untuk melanjutkan dtusi mereka ke pendidikan tinggi. Pendidikan sekolah menengah kejuruan memberikan prioritas untuk memperluas keterampilan kerja dan menekan pada persiapan siswa untuk memasuki dunia kerja dan memperluas sikap professional. Pendidikan sekolah menengah keagamaan memberikan prioritas terhadap penguasaan pengetahuan khusus keagamaam. Pendidikan sekolah menegah kedinasan yang menekankan pada perbaikan kemampuan dalam melaksanakan tugas pelayanan pegawai negeri sipil atau calon pegawai negeri sipil. Pendidikan sekolah menengah khusus ditujukan dan dirancag bagi siswa yang mempunyai keterbatasan fisik dan mental (lihat tabel 1)
Di Indonesia setiap jenjang pendidikan harus melalui ujian nasional apa bila hendak melanjutkan kejenjang selanjutnya. Demikian pula ketika akan melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa harus mengikuti SPMB yang terpusat.

2. Sistem Pendidikan  Malaysia
Pendidikan di Malaysia secara keseluruhan dibawah hukum kementrian pendidikan, yang bertanggung jawab mengurusi sistem pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan universitas, mengatur silabus, mengontrol ujian nasional dan mengawasi perkembangan pendidikan.
Pendidik dasar di Malaysia berlangsung selama enam tahun. Pendidikan tersebut ditujukan untuk memberikan pendidikan dasar bagi siswa agar menguasai kompetensi membaca, menul1s dan aritmatik. Pada akhir tahun ajaran siswa sekolah akan diuji yang disebut dengan Ujian Penilaian Sekolah Rendah/ The Primary school Assessment Test (UPSR/PSAT). Terlepas dari kinerja mereka di PSAT, semua siswa sekolah dasar dinaikkan ke Form one.
Pendidikan sekolah menengah adalah kelanjutan dari level pendidikan dasar. Silabus, Kurikulum Bersepaduan Sekolah Menengah/ Secondary School Integrated Curriculum (KBSM/SSIC) dikembangkan untuk menyesuaikan kebutuhan dan aspirasi Negara. Pendidikan menengah dibagi kedalam tiga level utama: lower secondary level, upper secondary level dan level pra universiti.
Lower secondary education di Malaysia mempersiapkan siswa untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan didalam kehidupan dan dapat menjadi warga Negara yang berguna bagi Negara. Setelah menyelesaikan tahun ketiga, para siswa diharuskan untuk mengikuti ujian penilaian nasional, Penilain Menengah Rendah/Lower Secondary Assessment (PMR/LSA). Kinerja siswa pada PMR/LSA akan menentukan jurusan akademik mereka kepada upper secondary level, yaitu apakah akan dijurusan sain, seni, teknik atau vokasional.
Pemilihan siswa dan jurusan  akademik pada upper secondary level akan ditentukan oleh kemetrian Pendidikan. Pada ahir masa pendidikan dua tahun di pendidikan upper education, siswa akan diuji oleh ujian nasional wajib, Sijil Pelajaran Malaysia/ Malaysia Certificate of Examination (SPN/MCE) atau Sijil Pelajaran Malaysia Vokasional/ Vocational Malaysian Certificate (SPM/VMCE), kalau siswa memilih jurusan vokasional. Sertifikat SPM/MCE/SPMV/VMCE sama dengan O-level Cambridge University Examinations.
Siswa pada jurusan vokasional akan mempelajari bidang studi vokasional yang berhubungan dengan bidang studi lain yang identik kepada silabus sekolah umum lainnya. Mereka diharuskan untuk mengikuti Peperiksaan Sijil Pelajajran Malaysia Vokasional (SPMV) pada akhir tahun ajaran kedua. Bagi siswa yang mempunyai hasil yang baik bisa melanjutkan studi mereka ke lembaga pendidikan tinggi local atau langsung masuk ke pasar kerja. Kursurs Pelatihan Keterampilan (Skills Traning Course) adalah program tambahan. Siswa akan melalui program pelatihan keterampilan dengan demikian memungkinkan mereka untuk mengikuti Peperiksaan Majilis Latihan Vokasional Kebangsaan Asa (MLVK) pada dua tahun akhir program pendidikan. Mereka kemudian akan bergabung dengan pasar kerja atau melalui pelatihan keterampilan tingkat atas (advance skills training) diwalau tertentu. Pelatihan vokasional bagi pemuda penting bagi perkembangan nasional. Selain kemetrian pendidikan masih ada kementrian lain, agen public atau swasta terlibat didalam pelatihan vokasional bagi pemuda untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja indrustri . Pada program pendidikan pra-universita diklasifikasi kedalam dua kelompok yaitu A Level dan program studi matrikulasi. Yang masuk pada program ini didasarkan pada hasil kinerja (SPM/SPMV). Untuk program studi A Level, jurusan pendidikannya adalah kesenian, sain dan teknik. Siswa akan diharuskan untuk mengikuti Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia Examination (STPM), yang diatur oleh Dewan Ujian Malaysia dan diakreditasikan oleh University of Cambridge Local examination Syndicate of England (UCLES). Kualifikasinya di atur oleh banyak universitas di dunia. Program studi matrikulasi yang diatur calon mahasisa pada universitas lokal. Ini merupakan program dasar akademik satu tahun, dimonitor oleh universitas tuan rumah dan pembelajaran dilaksanakan di masing-masing sekolah negeri atau swasta.

sumber:http://dianpelita.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment