Sisakanlah sedikit waktu Anda. Renungkanlah ini sejenak … mengapa
banyak orang kelu lidahnya di saat kematian? Kebanyakan orang yang
nazak, saat hampir tiba ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa … Lidahnya
kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul
maut’. Ini sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang sering tidak
mendiamkan diri saat adzan berkumandang. Diriwayatkan sebuah hadist:
“Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan
kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”
Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri dan
jangan berkata apa-apapun semasa azan berkumandang. Sebagai seorang
Muslim, kita wajib menghormati azan. Azan itu Banyak fadhilahnya
(keuntungan). Sebuah hadist shahih berbunyi “Seandainya mereka
mengetahui apa yang terkandung dalam adzan dan barisan pertama (dalam
shalat berjamaah), kemudian mereka tidak mendapatinya kecuali dengan
cara mengundinya, pasti mereka mengundinya” (Bukhari dan Muslim). Jika
terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari agar berdiri tegak dan
diamkan diri, mengapa ketika azan yang merupakan panggilan Allah, kita
tidak mendiamkan diri? Itulah makanya, Allah mengkelukan lidahnya saat
sakaratul maut datang.
Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah “Lailahaillallah …”. Padahal barangsiapa
yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah,
dengan izin-Nya Allah menjanjikan masuk syurga.
Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon
kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu ketika nyawa kita sedang
dicabut.
“Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik
lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah “Lailahaillallah..”
ketika sakaratul maut menghampiri kami. Amin ya Rabbal ‘alamin..”
sumber:http://moeflich.wordpress.com/2008/04/02/lidah-kelu-saat-sakaratul-maut-karena-tidak-diam-saat-adzan/
Friday 15 March 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment